Jakarta - Angka pengangguran tahun 2010 diperkirakan masih akan tinggi, berkisar antara 8-10%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 yang diproyeksikan sebesar 5 persen, dinilai tidak akan cukup untuk menyerap seluruh tenaga kerja yang memasuki usia kerja.
"Tingkat pengangguran dan kemiskinan masih sangat tinggi, yaitu sebesar 8 persen hingga 10 persen untuk pengangguran dan 12 persen sampai 14 persen untuk tingkat kemiskinan," ujar Ekonom Kepada The Indonesia Economic Intellegience (IEI), Sunarsip, dalam acara Monthly Evonomic Review di kantor IEI Jakarta, Minggu (02/08/2009).
Sunarsip mengatakan, untuk menjaga tingkat kemiskinan dan pengagguran pemerintah harus memperhatikan beberapa hal, yakni salah satunya inflasi harus berkisar antara 4 persen sampai 6 persen.
"Selain itu, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang harus relatif rendah, yakni 5-7 persen, kemudian Defisit APBN yang mencapai 1 persen sampai 2 persen," jelasnya.
Disamping itu juga, Sunarsip mengatakan bahwa pemerintah harus menjaga agar nilai tukar rupiah Rp. 9.700 - Rp. 10.200 per USD.
Dengan kestabilan kondisi ekonomi seperti yang diutarakan diatas, Sunarsip menjelaskan bahwa tingkat pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan.
"Kemudain strategi pembangunan pemerintah perlu diarahkan untuk penyediaan lapangan kerja yang masih, sehingga masalah kemiskinan dan pengangguran yang masih diatas 8 persen saat ini dapat diatasi secara mendasar dan martabat bangsa bisa benar-benar ditegakkan," paparnya.
Sunarsip juga menambahkan bahwa kelanjutan program pembiayaan infrastruktur harus tetap dilanjutkan.
"Tidak lupa pula revitalisasi industri, terutama industri manufaktur dan beberapa program subsidi dalam rangka menjaga daya beli masyarakat miskin di tahun 2010 mendatang," tandasnya.
quote : " yang kaya makin kaya yang miskin makin melarat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar